jepang terusik atas kehadiran kapal perang china di perairan laut china timur

Aktivitas kemaritiman china dilaut sekitar wilayah jepang membuat pemerintah jepang merasa hal tersebut merupakan ancaman ,dan laut dimana china menggelar aktivitas kemaritiman aalah wilayah yang hingga kini masih dalam status sengkerta antar kedua negara .

Direktur Divisi Urusan Luar Negeri Dewan Riset Kebijakan Yasuhide Nakayama menyampaikan haltersebut dalam program Street Signs Asia

Nakayama mengungkapkan Kami merasa khawatir dengan kekuatan angkatan laut China yang berkembang di seluruh Samudra Pasifik.

perselisihan jepang dan china telah terjadi sejak lama mengenai kepulawan tak berpenghuni di wilayah laut china timur .sebaginan pulau Diaoyu hingga China dan pulau Senkaku hingga Jepang kedua belah pihak melakukan klaim terhadap pulau tersebut ,dan pada bulan lalu terjadi kesepakatan untuk melanjutkan disksi .

.setelah pemberitaan mengenai Jepang, Prancis, dan Amerika Serikat akan mengadakan latihan militer bersama untuk pertama kalinya pada Mei mendatang, menurut Reuters barulah pernyatana tersebut di ungkap Nakayama

menurut tabloid Global times menyebutkan Jepang melakukan latihan militer tersebut untuk menunjukkan bahwa ingin mengandalkan sekutunya untuk mendukung mendapatkan wilayah yang disengketakan sekaligus membatasi pembangunan China.

Sebuah opini di tabloid Global Times pun menyebutkan Jepang melakukan latihan militer tersebut untuk menunjukkan bahwa ingin mengandalkan sekutunya untuk mendukung mendapatkan wilayah yang disengketakan sekaligus membatasi pembangunan China.

Perselisihan antara China dan Jepang mengenai Kepulauan Diaoyu telah lama terjadi,lalu China memiliki bukti yang cukup kuat untuk membuktikan bahwa pulau-pulau tersebut selalu menjadi bagian integral dari wilayah China.

Nakayama mengungkapkan Beijing secara sepihak telah merubag keadaan status quo di Laut China Timur. sedangkan wilayah tersebut merupakan bagian dari Jepang.

Setiap hari kapal China,termasuk kapal penjaga pantai berusaha masuk ke perairan teritorial kami," tambah Nakayama.

Bahkan ia menyebutkan, pada Oktober lalu sebuah kapal China tinggal di perairan Jepang selama lebih dari 57 jam.

"Ini menjadi perhatian yang sangat besar bagi kami," tegasnya.